FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE(DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASUKI RAHMAT KOTA BENGKULU

Detail Cantuman

Text

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE(DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASUKI RAHMAT KOTA BENGKULU

XML

ABSTRAK
Erni Yusnita, 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah kerja Puskesmas Basuki
Rahmat Kota Bengkulu. Pembimbing I Sanisahhuri, SE, M.Kes dan
Pembimbing II Dwi Putri Sulistya, SKM, MPH
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorraghic Fever (DHF)
masih menjadi salah satu permasalahan sampai saat di Indonesia dan pertama
kalinya ditemukan di Surabaya tahun 1968 sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24
orang diantaranya meninggal dunia dengan angka kematian/ Case Fatality Rate
(CFR) sebesar (41,3%). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu.
Jenis penelitian ini adalah Survei Analitik dan menggunakan desain Case
Control. Populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga yang anggota
keluarganya menjadi suspek DBD dalam catatan medis Puskesmas Basuki
Rahmat Kota Bengkulu periode Januari-Desember tahun 2017. . Sampel kasus
dalam penelitian berjumlah 32 orang dan sampel kontrol berjumlah 32 orang
dengan perbandingan kasus : kontrol yaitu 1:1, total 64 orang responden.
Pengambilan data primer menggunakan kuesioner. Variabel terikat adalah
kejadian DBD. Variabel bebas adalah menguras temapat penampungan air,
kebiasaan menggantung pakaian dan pemasangan kawat kassa anti nyamuk.
Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan tingat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara menguras
tempat penampungan air dengan kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Basuki Rahmat Kota Bengkulu, nilai OR = 53,571, p = 0,000 (<0,05) dan C =
0,588. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan menggantung
pakaian dengan kejadian DBD, nilai OR = 1,988, p = 0,297 (>0,05), dan C =
0,167. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pemasangan kawat kassa anti
nyamuk dengan kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota
Bengkulu, OR = 2,455, p = 0,132 dan C = 0,215. Diharapkan kepada masyarakat
di wilayah Kerja Puskesmas Kota Bengkulu supaya menggalakkan perilaku
menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali agar tidak menjadi
tempat perindukan nyamuk dewasa Aedes aegypti sehingga dapat menekan angka
kejadian DBD.
Kata Kunci: DBD, kawat kassa, menggantung pakaian, penampungan air


Detail Information

Item Type
Essay
Penulis
ERNI YUSNITA - Personal Name
Student ID
626020052.P
Dosen Pembimbing
Sanisahhuri,SE, M.Kes - - Dosen Pembimbing 1
Dwi Putri Sulistia, SKM, MPH - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
13201
Edisi
Departement
STiKes Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit STiKes Tri Mandiri Sakti Bengkulu : .,
Edisi
Subyek
No Panggil
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail